Oct 4, 2006

LATIHAN YANG KERAS DAN SEBUAH VISI YANG SAMA AKAN MEMBERIKAN HASIL YANG BAIK, HASIL AKHIR AKAN DITENTUKAN OLEH USAHA YANG DILAKUKAN

(Catatan yang belum selesai)
Oleh: MUSLIM HASAN BIRGA

Itulah komentar yang diucapkan oleh Angela Merkel (Kanselir Jerman) ketika diwawancarai oleh sebuah TV di Jerman sesaat setelah Kesebelasan Jerman memastikan diri lolos ke babak perempat final World Cup 2006 bulan Juni lalu. kalau kita simak komentar tersebut bukan kalimat yang sederhana, melainkan sebuah untaian kata yang sarat dengan makna, mudah diucapkan tapi belum tentu mudah dilaksanakan. Semua kita pasti menyadari akan pentingnya latihan yang keras, untuk mengasah kemampuan baik itu individu, kelompok maupun komunitas yang lebih luas. Sejak kita lahir kita memang telah melakukan serangkaian latihan sehingga kita mampu berdiri tegak serta berpikir untuk mempertahankan hidup. Sehingga lahirlah berbagai ilmu pengetahuan yang memberikan kita kemudahan-kmudahan untuk mempertahankan hidup.

Mempertahankan hidup terhadap berbagai ancaman yang datang menyerbu baik itu dari dalam maupun dari luar adalah karakteristik yang tidak dapat dipungkiri bagi makhluk ciptaan tuhan dimuka bumi ini. Berapa banyak energi yang telah dihabiskan oleh para makhluk dimuka bumi ini untuk mempertahakan hidupnya, baik itu yang berasal dalam diri masing2 maupun yang berasal dari intervensi pihak luar?? Sungguh sudah tak terhitung banyaknya. Sehingga setiap saat selalu saja ada hal yang baru muncul kepermukaan sebagai reaksi dari mempertahankan hidup. Sebagai contoh berapa banyak gajah yang turun dari hutan mengobrak abrik kemukiman masyarakat akibat kelangsungan hidupnya merasa terancam, berapa hektar hutan yang perawan dibabat oleh oknum demi mencari sesuap nasi untuk mempertahankan hidupnya dan kelompoknya, berapa banyak spesies ikan langka yang telah diekplorasi oleh para pemburu untuk dijual dengan harga mahal guna meraup keuntungan, berapa juta sudah nyawa manusia yang melayang akibat perang dalam memperebutkan sumberdaya?. Berapa banyak uang yang telah dihabiskan oleh para donatur untuk menyelamatkan hutan sebagai sumber kehidupan manusia? Sungguh tak terhitung jumlahnya bukan???

Mempertahankan hidup merupakan tujuan utama bagi setiap makhluk dimuka bumi, tak terkecuali manusia. Apalagi kalau kita membaca teori Malthus yang mengatakan pertumbuhan jumlah penduduk dimuka bumi mengikuti deret ukur sedang pertumbuhan jumlah makanan (produksi) mengikuti deret hitung. Sungguh mengerikan...... dimana suatu saat manusia akan kekurangan makanan (matee deuk). Sehingga malthus memberikan solusi untuk mengatasinya antara lain dengan bencana alam yang dahsat, perang, atau datangnya wabah penyakit, sehingga jumlah penduduk akan berkurang secara drastis dan akan mampu diimbangi oleh pertumbuhan produksi. Teori malthus tersebut memang sungguh kejam, tetapi kenyataannya memang demikian, sebagaimana yang saya utarakan dalam paragraf diatas.

Kalau kita bercermin ke tanah kelahiran kita Aceh, nampaknya hipotesis Malthus memang belum terjadi. Di Aceh memang belum kita dengar adanya orang yang mati kelaparan secara masal. Aceh memang daerah yang kaya akan sumberdaya, bahkan lebih sehingga dapat ekspor keberbagai belahan dunia lain sebagaimana yang telah pernah dilakukan oleh para endatu kita sebelumnya. Yang menjadi pertanyaan sekarang, bagaimana Aceh hari ini???

Sejak gempa dan tsunami melanda Aceh pada tanggal 26 Desember 2004 yang menghilang ratusan ribu nyawa manusia dan menghancurkan berbagai infra dan suprastruktur kehidupan Telah menimbulkan simpati berbagai bangsa dibelahan dunia untuk berempati kepada Aceh. Berbagai bentuk bantuan mengalir deras bak airbah dari gunung yang telah gundul.. ... Ada kesan keselamatan manusia Aceh terancam, apakah itu ancaman kelaparan, wabah penyakit atau lainnya. Disisi lain realitas ini telah membuka mata berbagai pihak untuk melihat Aceh yang lebih luas lagi, ADA APA DENGAN ACEH?????
Berbagai penelitian pun dilakukan oleh para ahli untuk membedah segala persoalan yang melilit kehidupan rakyat Aceh. Memang tanpa penelitian pun secara kasat mata kita dapat melihat bahwa kehilangan dan kehancuran yang melanda Aceh bukan hanya disebabkan oleh tsunami, melainkan telah banyak bencana-bencana lain yang telah duluan datang yang tak pelu disebutkan secara detail dalam coretan ini. Berbagai resep pun ditawarkan oleh berbagai pihak untuk memulihkan Aceh. Semua menuju pada visi yang sama yaitu menyelamatkan Aceh.

Makanya tak heran Aceh saat ini didatangi oleh berbagai bangsa, lembaga dan sebagainya untuk mengatarkan resep bagi pemulihan Aceh. Sehingga Aceh saat ini adalah lahan yang paling subur untuk para pencari kerja... terlepas resep yang dibawa itu mujarap atau bahkan semakin memperparah belum dapat kita simpulkan sampai dengan saat ini... karena hasil akhir dari semua ini akan sangat ditentukan oleh usaha yang dilakukan oleh berbagai pihak, termasuk masyarakat Aceh sendiri yang diposisikan sebagai benefeceries. Pihak2 yang terlibat dan proses RR begitu istilah populer sekarang, pasti telah menetapkan targetnya masing2..

Berhasil tidaknya para pihak yang bekerja di Aceh akan dirasakan oleh masyarakat Aceh itu sendiri.. kita hanya bisa bercita-cita dan bekerja. Impian Aceh kedepan yang lebih bermartabat adalah impian semua pihak. Mudah2an impian itu berbanding lurus dengan usaha dan impian kita,,,,, dan jangan lupa bahwa diatas langit ada langit..... kita tunggu tanggal mainnya.........!!!!!!!

No comments: